Islam di Guyana, Minoritas Namun Konsisten dan Berkembang

Islam di Guyana
Islam di Guyana. (Foto: Net)

Pada tahun 1890, terdapat 29 masjid di Guyana, dan 50 pada tahun 1920. Beberapa organisasi paling awal termasuk Queenstown Jama Masjid (didirikan tahun 1895), Young Men’s Muslim Literary Society (1926) dan United Sad’r Islamic Anjuman (1949).

Setelah kemerdekaan Guyana dari Inggris pada tahun 1966, Guyana menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab seperti Mesir, Irak, dan Libya yang membuka kedutaan besar di ibu kota Georgetown. Beberapa pemuda Muslim pergi ke Arab Saudi, Mesir, dan Libya untuk mempelajari teologi Islam dan bahasa Arab.

Baca Juga:  Islam di Peru Minoritas Namun Terus Berkembang

Pada tahun 1996, Presiden Cheddi Jagan dari Guyana melakukan perjalanan ke Suriah, Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Lebanon serta menunjuk seorang utusan Timur Tengah. Pada tahun yang sama, Guyana secara resmi menjadi pengamat tetap di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Pada tahun 1998, Guyana menjadi negara anggota penuh OKI ke-56. Pada bulan Agustus 2020, Dr. Mohamed Irfaan Ali menjadi presiden Guyana dan kepala negara Muslim pertama yang menjalankan agamanya di Amerika Selatan.

Baca Juga:  Menangis Karena Takut Kepada Allah, Ini Hikmahnya

Organisasi Islam Pusat Guyana (CIOG) adalah kelompok Islam terbesar di Guyana. Mereka terlibat dalam kegiatan bantuan dan pensponsoran anak yatim.