Islam di Irak, Antara Konflik dan Perebutan Kekuasaan

Masjid di Irak. (Foto: Net)

Moeslim.id | Agama di Irak bermula di Mesopotamia Kuno, khususnya Sumeria, Akkadia, Asiria, dan Babilonia antara sekitar 3500 SM dan 400 M, setelah itu mereka sebagian besar beralih ke Yudaisme, diikuti oleh Kristen Suryani, dan kemudian Islam.

Irak terdiri dari populasi multietnis, multiagama, dan multisektarian, yang semuanya hidup bersama dalam satu wilayah geografis. Peradaban Irak dibangun oleh masyarakat dan bangsa-bangsa, termasuk bangsa Sumeria, Akkadia, Asiria, Persia, Turki, Arab, dan Babilonia.

Keadaan agama dan budaya telah membantu bangsa Arab menjadi mayoritas penduduk Irak saat ini, diikuti oleh bangsa Kurdi, Turkmenistan, dan bangsa-bangsa lain.

Baca Juga:  Inilah Fitur-Fitur Unggulan Yang Ada di Aplikasi X8 Speeder

Sensus nasional tidak pernah diadakan sejak tahun 1987. Pada tahun 2020-an, negara ini mayoritas Muslim, yang terbagi menjadi dua sekte yang berbeda. Sekitar 95% hingga 98% dari populasi adalah Muslim, sisanya mengikuti Kristen, Yazidisme, Mandaeisme, dan Yarsanisme.

Perkembangan agama di Mesopotamia dan budaya Mesopotamia secara umum, terutama di wilayah selatan, tidak terlalu dipengaruhi oleh pergerakan berbagai bangsa ke dan di seluruh wilayah tersebut.