
Saat itu, Belanda bekerja sama dengan Prancis membawa orang-orang suku Jawa ke Kaledonia Baru yang masih dalam proses pembangunan dan pengembangan. Sebelumnya, pulau ini ditemukan oleh James Cook pada tahun 1774.
Nama Kaledonia Baru ditetapkan karena terinspirasi dari Kota Kaledonia di Kerajaan Inggris Raya. James Cook sendiri menemukan wilayah ini tanpa niatan untuk mendudukinya, yang pada akhirnya diambil alih oleh Prancis.
Maka tidak mengherankan jika orang Jawa di sini sangat mahir berbahasa Prancis dan sebagian keturunan sudah melupakan bahasa Jawa, karena hampir semuanya telah menjadi WNP (Warga Negara Prancis).
Saat ini, sebuah pusat kegiatan keislaman (Islamic centre) telah dibangun di Noumea, ibu kota Kaledonia Baru, dan rencananya akan dibangun Islamic centre yang lain.
Pusat Islam Noumea merupakan tempat utama penyelenggaraan ibadah Islam di Kaledonia Baru. Lembaga ini dan Konsulat Jenderal RI juga selalu menghidupkan malam-malam pada Ramadhan dengan menggelar shalat tarawih dan tausiah agama.