Islam di Kaledonia Baru, Ada Pengaruh Dari Indonesia

Islam di Kaledonia Baru
Islam di Kaledonia Baru. (Foto: Net)

Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya di Kaledonia Baru (PMIK) Djintar Tambunan menyatakan, khusus bagi penduduk yang berasal dari Jawa, aktivitas ke agamaan dan adat masih terus dilaksanakan meski pun jauh dari kampung halaman.

Pusat Islam di Noumea juga menyediakan informasi tentang kebutuhan makanan ha lal bagi Muslim. Sebenarnya, tak sulit m e nemukan restoran halal di Kaledonia Baru. Sebab, sejumlah Muslim asal Jawa dan Arab membuka restoran halal, kebanyakan di sekitar Islamic centre.

Baca Juga:  Muslim di Republik Ceko Minoritas dan Hadapi Tantangan

Tanpa perlu gembar-gembor, Kaledonia Baru rupanya tak pernah sepi dari kegiatan dakwah Islam. Upaya untuk mengokohkan dan mengembangkan Islam itu dila kukan oleh sejumlah organisasi Islam, utamanya dari negara-negara Arab dan Malaysia. Mereka sangat aktif melakukan promosi Islam ke wilayah ini.

Dari upaya yang mereka lakukan, Muslim di Kaledonia Baru kini tak hanya berasal dari kaum imigran, tetapi juga dari masyarakat lokal.

Banyaknya masyarakat lokal yang beralih keyakinan menjadi Muslim salah satunya disebabkan oleh mudahnya proses perpindahan agama menjadi Islam. Tak dikenakan bayaran ataupun diminta melakukan ibadah tertentu yang tidak masuk akal.

Baca Juga:  Kisah Perjalanan Budi Djiwandono Menjadi Mualaf

Muslim di Kaledonia Baru diwadahi oleh New Caledonia Muslim Association (Association des Musulmans de Nouvelle Caledonie). Lembaga ini dibangun pada 1975 dan merupakan lembaga Muslim pertama yang dibangun di wilayah ini.

Umat Islam di Kaledonia Baru juga termasuk dalam komunitas Muslim di wilayah Pasifik bersama Kepulauan Fiji, Papua Nugini, Solomon, Vanuatu, dan Pulau Palau.

Organisasi-organisasi Islam dunia juga secara aktif menyumbangkan dana untuk penyebaran Islam di Kaledonia Baru meskipun sebenarnya wilayah itu tidak miskin.

Baca Juga:  Hikmah Ramadhan, Rapper Amerika Lil Jon Masuk Islam

Perekonomian Kaledonia Ba ru mengandalkan tambang ni kel, bantuan dari Pemerintah Prancis, serta industri pari wi sata yang menjadikan pendapatan per ka pita wilayah ini sebesar 35 ribu dolar AS pada 2008 atau masuk dalam perekonomian maju di daerah Samudra Pasifik.(*)