
Sebelum terjadinya Khmer Merah, komunitas Muslim Kamboja kebanyakan terdiri dari orang Cham yang berasal dari Kerajaan Champa yang berlokasi di Vietnam yang runtuh pada tahun 1740. Kaum Cham merupakan orang asli Asia yang dimualafkan oleh perajin dari Timur Tengah dan India.
Mereka berimigrasi dalam jumlah besar ke Kamboja pada abad ke-15. Selain mereka, terdapat juga etnis Melayu dan Muslim Malaysia yang datang ke negara tersebut pada abad yang sama.
Saat ini, umat Islam Kamboja berada di bawah Majelis Agama Islam Kamboja (MAIK), yang dipimpin oleh seorang Changvang (mufti).Â
Kamboja memiliki banyak masjid, termasuk Masjid Al Serkal di Phnom Penh, ibu kota Kamboja, yang baru saja selesai direnovasi.
Daerah Chrouy Changvar dikenal sebagai pusat spiritual Muslimin Kamboja yang juga dikenal dengan sebutan Cham dan tinggal di sana beberapa pejabat tinggi yang beragama Islam. Desa-desa Cham punya 1 hakim, beberapa katib dan bilal.
Setiap komunitas Muslim punya hakim yang memimpin komunitas dan masjid, seorang imam yang memimpin shalat, dan bilal. Statistik tahun 1962 menyebut adanya 100 masjid di negeri ini.(*)