Islam di Kirgistan Berpengaruh Pada Konstitusi Negara

Masjid di Kirgistan. (Foto: Net)

Namun, pada akhir abad kesembilan belas, seluruh populasi Kirgistan, termasuk suku-suku di utara, telah masuk Islam Sunni. Masing-masing kelompok etnis Muslim memiliki tradisi hukum adat yang dalam dan panjang.

Pengetahuan dan minat terhadap Islam jauh lebih kuat di wilayah selatan daripada di wilayah utara. Praktik keagamaan di wilayah utara lebih bercampur dengan animisme dan praktik perdukunan, sehingga ibadah di sana mirip dengan praktik keagamaan di Siberia.

Meskipun agama tidak memainkan peran yang signifikan dalam politik di Kirgistan, elemen-elemen yang lebih tradisional dari nilai-nilai Islam telah didesak meskipun konstitusi negara tersebut mengamanatkan sekularisme.

Baca Juga:  Kisah Perjalanan Budi Djiwandono Menjadi Mualaf

Meskipun konstitusi melarang intrusi ideologi atau agama apa pun dalam pelaksanaan urusan negara, semakin banyak tokoh masyarakat telah menyatakan dukungan untuk promosi tradisi-tradisi Islam.

Negara ini mengakui dua hari raya umat Islam sebagai hari libur resmi, yaitu Idul Fitri yang mengakhiri Ramadan, dan Idul Adha yang memperingati kesediaan Ibrahim untuk mengorbankan putranya.(*)