Islam di Nepal, Minoritas Namun Terus Berkembang

Masjid di Nepal. (Foto: Net)

Komunitas Muslim juga mengharap dilibatkan dalam proses pembangunan kembali negara yang hancur lebur karena perang saudara itu. Harapan tersebut diutarakan menjelang sidang Majelis Konstituen Nepal untuk menyusun konstitusi baru selepas negara itu menghapuskan sistem monarki pada 2008 lalu.

Di ibu kota Nepal, Kathmandu, kini berdiri dua masjid besar yang berlokasi di kawasan bergengsi di pusat kota, tak jauh dari bekas Istana Raja Nepal. Dua masjid besar tersebut adalah Masjid Kashmiri Taqiya dan Masjid Jami’ Kathmandu.

Baca Juga:  Adab dan Etika Memenuhi Undangan Sesuai Syariat Islam

Masjid Khasmiri atau Masjid Khasmiri Pancha Taqiya dibangun pertama kali oleh seorang ulama Khasmir pada 1524 M pada masa pemerintahan Raja Rama Malla (1484-1520). Masjid ini merupakan masjid pertama dan terbesar di Nepal.

Masjid yang sudah berumur lebih dari 480 tahun ini sempat mengalami kerusakan parah akibat serangan sekitar 4.000 massa pada 1 September 2004. Serangan tersebut terjadi menyusul insiden terbunuhnya 12 pekerja Nepal yang diculik milisi bersenjata di Irak.

Meski dibangun dan dikelola Muslim Khasmir, masjid ini terbuka untuk semua kalangan. Khotbah Jumat disampaikan dalam bahasa Arab. Jabatan imam saat ini dipegang oleh Ali Manzar. Di saat penyelenggaraan shalat Jumat dan dua shalat hari raya, masjid ini penuh sesak oleh jamaah pria sampai ke atap dan areal sekitar masjid.