
Menurut laporan Badan Pengungsi PBB tahun 2007, jumlah pekerja dari Bangladesh di Palau meningkat dari 163 orang pada tahun 2004 menjadi 425 orang pada tahun 2005.
Pada bulan Juli 2009, pemerintahan Presiden AS Barack Obama mengadakan diskusi dengan Palau mengenai penerimaan sekelompok Muslim Tiongkok ( Uyghur ) yang tidak bersalah yang telah ditahan di penjara Guantanamo.
Presiden Palau (2009-2013), Johnson Toribiong, mengizinkan enam tahanan Uyghur dari Guantanamo untuk menetap di pulau itu.
Pemerintah AS tidak menemukan laporan adanya diskriminasi agama di Palau berdasarkan kepercayaan dan adat istiadat.
Pada tahun 2018 terdapat sekitar 500 Muslim di Palau. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja dari Bangladesh yang datang ke negara tersebut untuk mencari peluang kerja.