
Selain itu, Mohammed Daniel Stanley, seorang warga Samoa Amerika yang masuk Islam, mendukung keputusan Sunia.
Larangan ini juga didukung oleh sejumlah negara tetangga di Pasifik Selatan, termasuk sekretaris jenderal Dewan Gereja Samoa, yang menyerukan agar negara Samoa “melarang Islam secara menyeluruh”.
Pendeta Samoa Motu juga mengklaim bahwa Islam merupakan ancaman bagi masa depan negaranya, dan mendesak pemerintah Samoa untuk melarang agama tersebut sepenuhnya di pulau tersebut.
Tindakan Samoa Amerika secara resmi dikutuk oleh Komisi Hak Asasi Manusia Islam, mengklaim larangan tersebut melanggar hukum internasional dan menyerukan pemerintah untuk mencabut larangan tersebut dan mengeluarkan permintaan maaf resmi kepada individu yang terkena dampak. Tidak ada tindakan yang diketahui telah diambil untuk mencabut larangan tersebut hingga November 2020.
Khususnya setelah larangan sejumlah negara Muslim dari Samoa Amerika pada tahun 2002, sejumlah sumber mulai mempertanyakan isu-isu yang berkaitan dengan kebebasan beragama.








