
Baru-baru ini, menurut laporan yang belum dikonfirmasi, pemerintah Tajik telah menutup Masjid terdaftar menggambar penduduk setempat percaya bahwa tindakan keras sebenarnya terhadap agama Islam.
Menurut laporan, beberapa masjid telah hancur sementara yang lain telah diubah menjadi usaha-usaha. Beberapa berspekulasi bahwa tindakan keras adalah hasil dari kekhawatiran pemerintah Masjid menjadi “tidak aman”, atau bahwa Imam tidak bertindak “bertanggung jawab.
Pembatasan Islam di Tajikistan telah mengakibatkan penurunan drastis besar jenggot dan jilbab. Tajikistan melarang Salafisme yang diterapkan pada bentuk-bentuk Islam yang tidak diizinkan oleh pemerintah.
Di Uzbekistan dan Tajikistan, wanita mengenakan kerudung yang menutupi seluruh wajah mereka dan tubuh seperti Paranja dan faranji.
Jilbab tradisional di Asia Tengah yang dipakai sebelum zaman modern adalah faranji tapi itu dilarang oleh Komunis Soviet namun Presiden Tajikistan, Emomali telah salah untuk mengklaim bahwa jilbab bukan bagian dari budaya Tajikistan.(*)








