
Rencana Proyek ini diharapkan juga bisa mendapat dukung Perdana Menteri Timor Leste serta Organisasi – organisasi Islam di Indonesia.
Mengenai awal mula masuknya Islam ke Timor Leste tidak ada kesepakatan pasti di kalangan sejarawan. Namun, dari kajian-kajian terdahulu seperti dalam buku Islam di Timor Leste karangan Ambarak A. Bazher, dikatakan bahwa Islam pertama kali menyentuh tanah Timor Leste lewat aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh pedagang dari Arab.
Hal ini dibuktikan oleh banyaknya keturunan Muslim Arab yang menetap di sana hingga saat ini. Menurut penuturan keturunann Arab yang menetap di Timor Leste hingga kini, nenek moyang mereka pertama kali mencapai Dili setelah terlebih dahulu singgah di kepulauan Nusantara.
Ialah Abdullah Afif yang pertama kali sampai di Dili pada tahun 1512, kemudian disusul oleh Habib Umar Muhdlar dan keturunan-keturunan Arab lainnya hingga mereka membentuk pemukiman di sana.
Bahkan sebelum kedatangan bangsa Arab tersebut. Timor Leste telah lebih dahulu berinteraksi dengan Kesultanan Malaka dan menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Malaka yang tercetus dalam Konfederasi Malaka-Timor.