Jenis-Jenis Kufur, Dari yang Ringan Hingga Murtad (1)

Ilustrasi jenis-jenis kufur. (Foto: Net)

Kufur Juhud (Pengingkaran)

Kufur jenis ini mempunyai maklumat tentang kebenaran serta meyakininya, akan tetapi, dirinya mengingkarinya secara terang-terangan, bisa karena faktor sombong, atau dengki, atau rakus terhadap kekuasaan, dunia atau ambisi yang lainnya.

Jenis kekafiran ini, secara umum ada dikebanyakan orang-orang kafir. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

قَدْ نَعْلَمُ اِنَّهٗ لَيَحْزُنُكَ الَّذِيْ يَقُوْلُوْنَ فَاِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُوْنَكَ وَلٰكِنَّ الظّٰلِمِيْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ يَجْحَدُوْنَ

“Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah”. (QS. Al An’am: 33)

Baca Juga:  Taubat Sambal, Bagaimana Kita Menyikapinya?

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman;

وَجَحَدُوْا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَآ اَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَّعُلُوًّاۗ

“Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya”.  (QS. An Naml: 14)

Allah Shubhanahu wa Ta’ala mengabarkan pada kita dalam ayat diatas, bahwa mereka menyakini kebenaran dalam hatinya, namun, mereka mengingkarinya karena zalim dan sombong, yakni disebabkan karena kesombongan serta kezalimananya terhadap orang lain.

Contohnya ketika Nabi Musa alaihi sallam kemukakan kebenaran dihadapan Fir’aun, akan tetapi, dengan kecongkakannya dia enggan menerima kebenaran yang dibawa oleh Nabi Musa.

Baca Juga:  Islam di Guam Agama Minoritas, Hanya Punya Satu Masjid

Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

قَالَ لَقَدْ عَلِمْتَ مَآ اَنْزَلَ هٰٓؤُلَاۤءِ اِلَّا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ بَصَاۤىِٕرَۚ وَاِنِّيْ لَاَظُنُّكَ يٰفِرْعَوْنُ مَثْبُوْرًا

“Musa menjawab: ‘Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan Sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir’aun, seorang yang akan binasa’.”  (QS. Al Israa: 102)