
Tradisi mudik dengan mengunjungi kampung halaman dan keluarga bukanlah tradisi baru dalam sejarah Indonesia. Tradisi mudik sudah ada sejak masa kerajaan Majapahit.
Di Indonesia yang mayoritas beragama Islam, tradisi mudik paling sering dilakukan di bulan Ramadhan, yaitu antara seminggu hingga beberapa hari sebelum lebaran Idul Fitri.
Selain memiliki kesan tersendiri, beban terberat yang dihadapi saat mudik adalah kemacetan dan keterlambatan perjalanan di angkutan umum atau jaringan jalan yang ada.
Berbagai moda transportasi seperti mobil, sepeda motor, kapal laut atau pesawat udara digunakan para pemudik untuk mencapai kampung halamannya.
Motivasi utama dari tradisi mudik ini adalah untuk mengunjungi keluarga, terutama orang tua. Namun, orang mungkin berusaha datang ke kampung halaman mereka selama periode ini untuk menghadiri kesempatan langka.
Pertemuan anggota keluarga besar, kerabat yang jarang terlihat yang biasanya tersebar di kota lain, provinsi lain atau bahkan di luar negeri.(*)