
Disamping itu juga menjadi tempat pembinaan para Sahabat sehingga menjadi generasi terbaik umat ini dan menjadi panji-panji kebenaran di seantero alam semesta ini. Inilah Masjid yang sangat memperhatikan pendidikan dan pembersihan jiwa kaum Muslimin dan perkembangan mereka dalam mencapai puncak kesempurnaan sebagai manusia.
Dari sini jelas, bahwa memakmurkan masjid tidak hanya sebatas membangunnya menjadi tempat yang nyaman dan mewah tapi harus disertai dengan pelaksanaan perintah Allah Azza wa Jalla berupa beragam ketaatan dan ibadah, seperti shalat, dzikir, doa dan i’tikaf.
Telah dijelaskan dalam firman AllAh Subhanahu wa Ta’ala:
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ ﴿٣٦﴾ رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang”. (QS. An Nur:36-37)
Seluruh ketaatan dan ibadah ini akan menjadi sarana penyucian jiwa kaum Muslimin sehingga mereka bisa bersatu di atas ajaran Rasulullâh Shallallahu alaihi wasallam dan bergerak memaksimalkan fungsi masjid sebagaimana telah ada dalam generasi awal umat ini.








