
Pegawai-pegawai Belanda yang bekerja di Hindia Belanda diajari mengenai seluk-beluk pribumi. Salah satu pengajarannya adalah Islam politik. Perintis pengajaran ini adalah Christiaan Snouck Hurgronje.
Umat Muslim di Belanda merupakan salah satu yang terbanyak di Eropa Barat. Penduduk Muslim di Belanda berasal dari Indonesia yang merupakan bekas negara jajahannya, beberapa diantaranya juga merupakan migran Maluku yang secara bertahap bermigrasi sejak tahun 1950-an, tepatnya setelah Invasi Ambon oleh militer Indonesia.
Sebagian besar Muslim di Belanda sejak Perang Dunia II usai merupakan imigran dari negara-negara yang sedang mengalami kekacauan politik. Para imigran berasal dari Turki dan Maroko dan umumnya menjadi warga negara Belanda. Mereke bekerja sebagai pekerja kasar di Belanda.
Keyakinan Islam diterapkan oleh Muslim di Belanda dengan mendirikan berbagai prasarana ibadah. Muslim di Belanda mendirikan masjid, lembaga keagamaan, pekuburan muslim dan tempat penyembelihan hewan yang sesuai dengan syariat Islam.
Belanda merupakan salah satu negara yang memberikan penghormatan terhadap kebebasan beragama. Kebebasan ini berlaku termasuk ke penganut Islam. Mereka diberikan penghormatan dengan diizinkan untuk melaksanakan praktik keagamaan seperti berjilbab.