Muslim di Spanyol Meningkat 10 Kali Lipat Dalam Tiga Dekade

Masjid Cordoba di Spanyol. (Foto: Net)

Lebih jauh lagi, kedekatan Spanyol dengan Afrika Utara dan perbatasan tanahnya yang kecil dengan Maroko (serta pemerintahan kolonial Spanyol di Afrika Utara yang berlangsung antara 1912-1975) memungkinkan kehadiran Muslim di Spanyol.

Muslim Maroko memainkan peran penting dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939), bertempur di pihak Nasional, termasuk Letnan Jenderal Mohamed Meziane, teman dekat Jenderal Francisco Franco, yang kemudian menjadi Kapten Jenderal dari Ceuta, Galicia dan Kepulauan Canary selama kariernya pasca-perang.

Pada 2000-an, para migran mulai berdatangan dalam jumlah tertentu dari negara-negara mayoritas Muslim lainnya (juga dari Amerika Latin dan Eropa Timur).
Maroko saat ini merupakan komunitas imigran Muslim tertua serta paling terintegrasi di Spanyol dan menjadi populasi asing terbesar kedua setelah Rumania.

Baca Juga:  Lembaga Wakaf MUI Salurkan Beasiswa Untuk SMK di Bogor

Pada 2016, Spanyol secara resmi memiliki 1.919.141 Muslim dari total populasi 46.438.422 jiwa, atau sekitar 4% dari total populasi. Dari jumlah ini, 1.115.124 jiwa atau 58,7%, adalah imigran tanpa kewarganegaraan Spanyol.

Komunitas Muslim Spanyol mencakup 804.017 warga negara Spanyol (42% dari total) dan 753.425 warga negara Maroko (39,2% dari komunitas Muslim dan lebih dari 67,5% dari warga asing Muslim).

Komunitas kecil lainnya termasuk Pakistan, Bangladesh, Aljazair, Senegal, dan Nigeria. Tetapi, Statista.com mengklaim bahwa jumlah muslim di Spanyol mencapai 2.35 juta pada tahun 2022.(*)