Perkembangan Islam di Mongolia, Masih Minim Masjid

Masjid Bayan Olgii di Mongolia. (Foto: Net)

Moeslim.id | Islam di Mongolia dianut oleh sekitar 3 hingga 5% populasi, terutama dianut oleh etnis Kazakhstan dari Bayan-Ölgii (88,7% dari populasi total aimag) dan Khovd (11,5% dari populasi total aimag, hidup terutama di kota Khovd, jumlah Khovd dan jumlah Buyant) aimag di Mongolia barat.

Selain itu, sejumlah komunitas Kazakh kecil dapat ditemukan di berbagai kota dan daerah tersebar di seluruh negeri. Namun secara historis, mayoritas elit Mongol selama Kekaisaran Mongol umumnya menyukai Islam lebih dari agama lain sebagaimana contohnya tiga dari empat khanat utama mengadopsi Islam.

Baca Juga:  Islam di Finlandia Terus Berkembang Pesat dan Diakui

Bukti paling awal keberadaan Islam di Mongolia berasal dari tahun 1254, ketika Fransiskan William dari Rubruck mengunjungi istana khan agung Mongka di Karakorum.

Islam juga mendapat perhatian dari bangsa Mongol setelah Jenghis Khan menginvasi Afghanistan. Pada tahun 1222, dalam perjalanan kembali ke Mongolia, ia mengunjungi Bukhara di Transoxiana.

Diyakini dia bertanya tentang Islam, dan kemudian menyetujui ajaran Islam kecuali haji, karena menganggapnya tidak perlu. Meski demikian, ia tetap melanjutkan pemujaannya terhadap Tengri seperti yang dilakukan nenek moyangnya.