MOESLIM.ID | Tujuan dari pengumpulan Al Qur’an adalah untuk menyatukan pada satu mushaf Al Qur’an karena timbulnya pengaruh yang mengkhawatirkan pada perbedaan dialek bacaan Al Qur’an.
Berikut ini adalah sejarah tahapan penulisan Al Qur’an dan pengumpulannya;
Tahap Pertama
Zaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Pada jenjang ini penyandaran pada hafalan lebih banyak daripada penyandaran pada tulisan karena hafalan para Sahabat Radhiyallahu anhum sangat kuat dan cepat di samping sedikitnya orang yang bisa baca tulis dan sarananya.
Oleh karena itu siapa saja dari kalangan mereka yang mendengar satu ayat, dia akan langsung menghafalnya atau menuliskannya dengan sarana seadanya di pelepah kurma, potongan kulit, permukaan batu cadas atau tulang belikat unta.
Jumlah para penghapal Al Qur’an sangat banyak Dalam kitab Shahih Bukhari dari Anas Ibn Malik Radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengutus tujuh puluh orang yang disebut Al-Qurra’. Mereka dihadang dan dibunuh oleh penduduk dua desa dari suku Bani Sulaim, Ri’l dan Dzakwan di dekat sumur Ma’unah.
Namun di kalangan para sahabat selain mereka masih banyak para penghapal Al Qur’an, seperti Khulafaur Rasyidin, Abdullah Ibn Mas’ud, Salim bekas budak Abu Hudzaifah, Ubay Ibn Ka’ab, Mu’adz Ibn Jabal, Zaid Ibn Tsabit dan Abu Darda Radhiyallahu anhum.