
2. Manasik Haji yang Benar
Amalan atau manasik yang dilakukan selama ibadah haji dilakukan dengan baik, sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Rukun dan kewajibannya ibadah haji dijalankan dengan baik, dan semua larangan ditinggalkan. Jika terjadi kesalahan, maka hendaknya segera melakukan penebusan yang telah ditentukan.
3. Haji Dengan Banyak Amalan Baik
Seperti dzikir, shalat di Masjidil Haram, shalat pada waktunya, dan membantu teman seperjalanan. Di antara amalan khusus yang disyariatkan untuk meraih haji mabrur adalah bersedekah dan berkata-kata baik selama haji.
4. Tidak Berbuat Maksiat Selama Ihram
Maksiat dilarang dalam agama Islam dalam semua kondisi. Dalam kondisi ihram, larangan tersebut menjadi lebih tegas, dan jika dilanggar, maka haji mabrurnya akan hilang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang diketahui. Barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan-bulan itu untuk mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, fusûq dan berbantah-bantahan selama mengerjakan haji”. (QS. Al Baqarah: 197)