MOESLIM.ID | Agam Islam sangat menekankan ukhuwah berupa persaudaraan dan persatuan. Islam datang untuk mempersatukan umatnya, dan bukan untuk memecah belah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan agar umat Islam bersatu di dalam agama dan melarang menjadi seperti orang-orang terdahulu yang berpecah belah dan berselisih dalam urusan agama hingga mereka hancur karenanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu karena nikmat Allah, menjadilah kamu orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. (QS. Ali Imran: 103)
Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan untuk berpegang teguh pada agama dan ketetapan Allah agar bersatu padu dalam satu kalimatul haq (kebenaran) dan menyerah pada perintah-Nya.
Sebelum kedatangan Islam, kaum jahiliyah selalu saling berperang dan bermusuhan tanpa henti. Namun sesudah kehadiran Islam yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam mereka menjadi bersaudara.