Abdurrahman Al Ghafiqi Menjadi Gubernur Andalusia (3)

Andalusia zaman dulu
Andalusia zaman dulu. (Foto: Net)

Moeslim.id | Kemudian raja berkata; “Masalah ini sudah saya pikirkan secara mendalam dan saya mengira untuk saat ini kita tidak perlu menghadapi mereka secara langsung. Mereka orang-orang bermental baja, bagaikan gelombang besar yang menyapu semua penghalang dan mencampakkannya kemana dia suka. Selain itu, mereka adalah kaum yang memiliki akidah yang kokoh sehingga tak menghiraukan jumlah dan senjata. Mereka punya iman dan kejujuran yang jauh lebih berharga dibandingkan senjata, pakaian perang atau kuda. Oleh karena itu, lebih baik kita membiarkan mereka, kaum muslimin terus menumpuk harta dan ghanimah, lalu membangun rumah dan gedung-gedung serta melipatgandakan jumlah budak laki-laki dan perempuan dan lihatlah, mereka pasti akan berebut kekuasaan. Pada saat itu kita bisa menaklukkan mereka dengan mudah tanpa banyak pengorbanan”.

Baca Juga:  Kisah Nabi Palsu Bernama Thulaihah Bin Khuwailid Al Asadi

Tersentaklah Abdurrahman Al Ghafiqi, sedih rasanya mendengar berita itu. Dia menghela nafas dalam-dalam kemudian membubarkan majelis seiring dengan masuknya waktu shalat.

Dua tahun penuh Abdurrahman Al Ghafiqi mempersiapkan diri untuk menyongsong perang besar itu. Beliau membentuk kesatuan-kesatuan prajurit dan tak henti-hentinya membakar gelora jihad mereka. Di samping itu, ia juga meminta bantuan kepada para pemimpin Islam di Afrika untuk mengirim prajurit-prajurit mereka yang memiliki nyali jihad dan rindu syahid.

Setelah itu, beliau mengutus Utsman bin Abi Nus’ah amir penajga perbatasan untuk menyibukkan musuh dengan serangan-serangan sporadis sambil menunggu pasukan inti yang dipimpin oleh Abdurrahman Al Ghafiqi tiba di medan perang.

Baca Juga:  Kisah Nabi Khidir Mengajarkan Ilmu Kepada Nabi Musa

Akan tetapi, ternyata pilihan Abdurrahman Al Ghafiqi keliru. Utsman bin Abi Nus’ah adalah orang yang ambisius tetapi berwatak lemah. Jarak yang jauh dari pemimpinnya membuka peluang baginya untuk melakukan langkah-langkah yang bisa mengangkat namanya tanpa mempedulikan persoalan lainnya. Dia bahkan menculik putri Duke Octania bernama Minin, seorang putri yang amat jelita.