
Abu Umamah berkata dalam hati; “Tidak mungkin dia melakukan seperti apa yang dia perbuat kecuali sangat percaya dengan apa yang akan menjadi penggantinya.’
Setelah Isya dia masuk rumah. Dan ketika melihat makanan yang telah tersedia dan pelana kuda telah terpasang ia tersenyum lalu berkata; “Inilah kebaikan yang diberikan dari sisi-Nya”.
Abu Umamah berada di hadapannya sampai ia makan malam. Ketika itu ia berkata; “Semoga Allah senantiasa mengasihimu dengan infak yang engkau berikan itu sebenarnya engkau telah menyisihkan simpanan, tetapi mengapa engkau tidak memberitahunya, sehingga ia dapat mengambilnya”.
Abu Umamah bertanya; “Simpanan yang mana? Aku tidak menyimpan apapun!”. Kemudian ia angkat kasurnya, tatkala Abu Umamah melihat dinar itu ia bergembira dan sangat heran.
Serta merta ia potong tali ikatnya, sebuah tali yang menandakan ia seorang Majusi atau Nasrani, dan ia masuk Islam.(*)








