Abul Aswad Ad Duali, Sang Perumus Ilmu Nahwu

Ilustrasi ilmu nahwu. (Net)

MOESLIM.ID | Abul Aswad Ad Duali adalah seorang perumus ilmu nahwu. Sebuah ilmu gramatika bahasa Arab yang mengkaji tentang bunyi harokat akhir suatu kalimat. Apakah dhommah, fathah, kasroh, atau sukun.

Abul Aswad lahir di masa jahiliyah. Dia memeluk Islam di masa Nabi shallallahu alaihi wasallam. Namun ia tidak berjumpa dengan beliau shallallahu alaihi wasallam. Ia merupakan sahabat dari Ali bin Abu Thalib radhiallahu anhu. Dan berada di pihaknya saat Perang Shiffin.

Baca Juga:  Husein Bin Ali, Cucu Rasulullah yang Wafat Terbunuh

Abul Aswad Ad Duali ada sosok yang populer. Ia seorang tabi’in. Seorang yang fakih. Ahli syair dan ahli bahasa Arab. Termasuk seseorang yang bagus visinya dan cerdas pemikirannya. Selain itu, ia juga piawai dalam menunggang kuda.

Dialah peletak dasar ilmu nahwu. Dan menurut pendapat yang paling masyhur, dialah yang memberi titik pada huruf-huruf hijaiyah pada mushhaf Alquran (Az Zarkali: Al A’lam, 3/236-237).

Abul Aswad Ad Duali tinggal di Bashrah di masa pemerintah Umar bin Khattab radhiallahu anhu. Dan memerintah wilayah tersebut di masa Ali bin Abu Thalib radhiallahu anhu menggantikan Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma. Jabatan tersebut senantiasa ia pegang hingga wafatnya Ali bin Abu Thalib. Saat Muawiyah memegang tampuk kekuasaan, Abul Aswad menemuinya dan Muawiyah pun memuliakannya (Az Zarkali: Al A’lam, 3/236-237).