Abul Qasim Al Zahrawi, Pioner Ilmu Bedah Modern

Ilustrasi proses pembedahan. (Net)

Karyanya yang paling fenomenal adalah At Tashrif Liman Ajiza an Ta’lif, sebuah ensiklopedi kedokteran yang disusun dalam 30 jilid buku. Buku yang selesai penulisannya pada tahun 1000 ini berisikan tentang berbagai topik medis termasuk tentang kesehatan gigi dan melahirkan. At Tashrif disusun selama 50 tahun karir kedokteran Al Zaharawi, baik pelatihan, mengajar, dan praktek.

Menurut Al Zahrawi seseorang tidak akan menguasai ilmu bedah sampai ia menguasai ilmu kedokteran umum, anatomi, dan tulisan-tulisan filsuf yang belajar ilmu kedokteran. Ia memelopori banyak prosedur dan peralatan yang digunakan di ruang operasi saat ini. Dialah orang pertama yang menggunakan catgut sebagai benang untuk jahitan rongga dalam.

Baca Juga:  Kisah Masyithah yang Dibakar Bersama Anak-Anaknya

Catgut adalah benang yang terbuat dari lapisan usus hewan yang merupakan satu-satunya bahan yang sangat baik digunakan untuk menjahit bagian dalam karena bisa diserap oleh tubuh, dan mencegah untuk dilakukan operasi kedua untuk menghilangkan jahitan tersebut.

Ia menemukan banyak alat yang diperlukan untuk operasi modern. Dia adalah orang pertama yang menggunakan foreceps saat melahirkan, yang mana sangat membantu dalam mengurangi angka kematian bayi dan ibu saat proses melahirkan. Dia melakukan tonsilektomi dengan penjepit lidah, kait, dan gunting yang sama dengan dokter di era modern saat ini.

Baca Juga:  Imam Adz Dzahabi, Pakar Segala Ilmu yang Kompeten

Untuk mengurangi ketakutan dan kekhawatiran pasiennya saat akan dioperasi, Al Zahrawi menggunakan sebuah pisau tertentu yang membuat sang pasien nyaman secara psikis.

Adapun cara untuk menghilangkan sakit secara fisik, ia menganastesi (bius) pasiennya baik di tubuh yang akan dioperasi juga bius oral (minum penenang). Mansektomi (pengangkatan payudara) pada penderita kanker payudara yang dilakukan oleh al-Zahrawi juga sama dengan yang dilakukan oleh dokter saat ini.