
Muhammad bin Hasan menjawab, “Dengarkanlah bersama orang-orang Irak di siang hari. Malam harinya kukhususkan untukmu saja. Menginaplah di tempatku. Aku akan memperdengarkanmu (ilmu)”.
Asad mengatakan, “Aku pun menginap di rumahnya. Kuletakkan di hadapanku suatu wadah yang berisi air. Mulailah aku belajar. Apabila malam larut, dan aku merasakan kantuk, kubasahi tanganku dan kuusapkan di wajahku, aku pun segar kembali. Itulah caranya dan caraku. Sampai akhirnya aku merasa puas mendengarkan ilmu darinya”.
Muhammad bin Hasan meluangkan waktunya siang dan malam untuk mengajar dan ia khususkan malam untuk Asad bin Furat. Karena ia tahu, melalui Asad ilmu yang ia miliki akan tersebar ke negeri yang tidak mampu ia jangkau.
Inilah kesungguhan Asad bin Furat dalam mencari ilmu, ia tidak merasa cukup belajar dari ulama sekelas Imam Malik. Padahal apa yang dia dapat dari Imam Malik sangat banyak. Namun ia tetap menggali dan mencari ilmu agama.(*)








