Awal Mula Kesyirikan Umat Manusia di Muka Bumi

Awal mula kesyirikan umat manusia. (Foto: Net)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

 قَالَ نُوح رَّبِّ إِنَّهُمۡ عَصَوۡنِي وَٱتَّبَعُواْ مَن لَّمۡ يَزِدۡهُ مَالُهُۥ وَوَلَدُهُۥٓ إِلَّا خَسَارا وَمَكَرُواْ مَكۡرا كُبَّارا وَقَالُواْ لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمۡ وَلَا تَذَرُنَّ وَدّا وَلَا سُوَاعا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسۡرا

“Nuh berkata; ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang berharta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka, dan melakukan tipu-daya yang amat besar’. Dan mereka berkata; ‘Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa, yaghuts, ya’uq dan nasr’.” (QS. Nuh: 21-23)

Baca Juga:  Sepenggal Kisah Ashabul Ukhdud, Pemuda Dengan Keteguhan Iman

Nama-nama berhala itu adalah orang-orang sholeh dari kaumnya nabi Nuh. Tatkala mereka meninggal maka setan membisikan kepada kaumnya supaya membuat patung di atas tempat majelisnya yang biasa mereka gunakan lalu memberi tanda dengan nama-nama mereka.

Mereka melakukan hal tersebut, namun belum sampai disembah. Hingga ketika mereka binasa dan sudah tidak ada lagi ilmu akhirnya relief tersebut disembah oleh generasi berikutnya.(*)