Dokter Orivia, Memeluk Islam Setelah Merawat Pasien

Ilustrasi pasien hamil muslimah. (Foto: Net)

Di hari berikutnya, dokter Orivia menemui mereka kembali untuk memeriksa keadaan sang istri pasca melahirkan. Lalu ia beritahukan kepada mereka bahwa setelah melahirkan kebanyakan wanita di Amerika mengalami infeksi internal dan demam. Hal itu dikarenakan mereka melakukan hubungan suami istri setelah melahirkan.

Oleh karena itu, ia nasihatkan kepada mereka hendaknya tidak melakukan hubungan suami istri minimal di 40 hari pertama. Dan selama 40 hari ini hendaknya memakan makanan yang bergizi dan tidak sibuk beraktivitas karena kondisi tubuh yang masih lelah pasca melahirkan.

Baca Juga:  Kisah Manshur Bin Ammar dan Pemuda Ahli Surga

Muslimah ini menanggapi saran-saran dokter Orivia dengan mengatakan, Islam memang menetapkan aturan demikian, yakni tidak boleh berhubungan suami istri selam 40 hari setelah melahirkan (nifas) hingga wanita tersebut suci kembali. Dan mereka pun diberikan keringanan untuk tidak shalat dan puasa.

Ucapannya ini benar-benar membuatku kagum bercampur heran. Islam telah mengajarkan demikian, dan dokter Orivia sebagai orang non-Islam baru mengetahuinya setelah melakukan berkali-kali penelitian panjang.

Kekaguman dokter Orivia tidak berhenti sampai di situ, ketika ia katakan agar bayi hendaknya tidur dengan sisi kanannya, karena yang demikian itu lebih baik untuk detak jantungnya. Lalu mereka mengatakan, demikianlah memang yang disunnahkan Nabi kami Muhammad shallallahu alaihi wasallam.