Imam As Suyuthi, Ulama Ahli Ilmu yang Serba Bisa

Masjid tempat shalat. (Foto: Net)

Sewaktu kecil, ayahnya pernah membawanya ke majelis Syekh Muhamamd Al Majdzub dan memperoleh doa keberkahan darinya. Dia juga sempat diajak ke majelis Al-Hafizh Ibnu hajar dan mendapatkan ijazah (rekomendasi periwayatan umum) darinya.

Pada umur lima tahun, sang Ayah meninggal dunia, sehingga ia tumbuh dalam keadaan yatim. Setelah itu, ia berada di bawah pengasuhan beberapa ulama besar pada masa itu. Di antaranya, Kamaluddin bin Al Hammad.

Di tangan ulama ini, As Suyuthi kecil menghafal Alquran saat berusia delapan tahun. Demikian pula, kitab Al Umdah, Minhajul Fiqh wal Ushul, dan Alfiyah Ibnu Malik menjadi kitab-kitab berikutnya yang ia hafal di luar kepala.

Baca Juga:  Sekilas Sejarah Hamas 'Gerakan Perlawanan Islam'

Menjadi bagian kenikmatan yang diraih oleh As Suyuthi, ia hidup pada masa ulama besar yang sangat mendalami bidang-bidang ilmu yang beragam. Hal ini membekaskan pengaruh yang dalam pada diri ulama besar ini dalam aspek luasnya wawasan dan penguasaan ilmiahnya.

As Suyuthi memulai kesibukannya mencari ilmu dalam usia empat belas tahun. Berkaitan dengan ilmu hadist, ia menjumpai ulama-ulama senior dalam bidang itu, sehingga ia dapat mempelajari kitab ummahatu kutubil hadits (buku-buku induk hadits) dan mushthalah kepada ulama-ulama yang kompeten dalam bidang tersebut.