
Termasuk setiap hadits yang menyebutkan tentang larangan untuk mencela sahabat, maka larangan tersebut juga berlaku pada larangan mencerca Abu Bakar Radhiyallahu anhu, diantaranya adalah hadits:
ا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْأَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا، مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ، وَلَا نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencela para sahabatku, janganlah kalian mencela para sahabatku, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, jika salah seorang dari kalian berinfak dengan emas sebesar gunung Uhud, niscaya (hasilnya) tidak akan menyamai infak mereka yang hanya satu genggam atau setengahnya”. (HR. Bukhari: 3673, Muslim: 1967)
Sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu ketika di tanya oleh putranya Muhammad bin Al Hanafiyyah yang mengatakan:
قُلْتُ لِأَبِي أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ قَالَ : أَبُو بَكْرٍ،قُلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : ثُمَّ عُمَرُ،وَخَشِيتُ أَنْ يَقُولَ عُثْمَانُ، قُلْتُ: ثُمَّ أَنْتَ؟ قَالَ: مَا أَنَا إِلَّا رَجُلٌ مِنَ المُسْلِمِينَ.
“Aku bertanya kepada ayahku, siapa orang terbaik setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, maka ia menjawab: Abu Bakar, aku pun bertanya lagi: Kemudian siapa setelah itu? Ia menjawab: Kemudian Umar, maka aku khawatir ia akan menjawab Utsman setelah itu, aku pun segera memotongnya: kemudian engkau? Ia menjawab: Aku hanyalah seseorang dari kaum muslimin“. (HR. Bukhari: 3671)
Demikian keistimewaan sahabat Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu anhu yang disebutkan dalam Al Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang shahih.(yhd)








