Jabalah, Murtad Sampai Mati Karena Kesombongan

Jabalah yang murtad
Ilustrasi Jabalah yang murtad. (Foto: Net)

Kemudian pada musim haji, Umar melaksanakan haji, demikian pula Jabalah. Di sinilah mulai muncul masalah. Ketika thawaf, tiba-tiba kain ihram Jabalah terinjak seorang yang fakir dari suku Fazarah.

Melihat hal itu, Jabalah langsung marah besar dan menempeleng si fakir, hingga hidungnya terluka. Si fakir pun marah, dan dia hanya bisa mengadu kepada Umar bin Khattab, sang Khalifah yang adil nan bijaksana.

Setelah Jabalah menghadap Umar, terjadilah dialog, Umar bin Khattab bertanya; “Apa sebabnya kamu menampar saudaramu ketika tahawaf?, sampai hidungnya terluka”.

Baca Juga:  Muhammad Bin Nasser Al Aboudi

Jabalah menjawab; “Dia menginjak kain ihramku. Andaikan bukan karena menghormati Ka’bah, ingin kupenggal kepalanya”.

Umar bin Khattab berkata; “Sekarang kamu sudah mengakui. Ada dua pilihan, bayar denda kepadanya yang membuat dia merelakan kesalahanmu atau qishas, dan aku akan menampar wajahmu”.