
Di akhir tahun 1960-an saat kerajaan memperbolehkan siaran televisi yang menayangkan pembawa berita perempuan dan unsur-unsur modern lainnya yang menurut Juhayman bertentangan dengan syariat Islam masuk ke Arab Saudi, jiwanya pun memberontak.
Juhayman yang dahulu seorang pemuda yang polos berubah menjadi seorang ekstrimis. Ia berpendapat jika rakyat Mesir bisa melawan Naser yang memerintah tidak berdasarkan syariat, mengapa rakyat Saudi tidak bisa melawan raja?.(*)
Bersambung…