Kesombongan Firaun di Muka Bumi dan Kebinasaannya

Tentang kaum Nabi Hudan dan Nabi Hud, Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ * وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٍ مُقِيمٍ * إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِلْمُؤْمِنِين

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Saat mengejar Nabi Musa, Firaun memimpin pasukannya dengan penuh kesombongan. Ia begitu tertipu dengan kekuasaan yang ia miliki. Ketika melihat laut terbelah, bukannya ia teringat akan kekuasaan Allah yang jelas-jelas terpampang di hadapannya, Firaun malah bertambah sombong dan berusaha sekuat tenaga mengejar Nabi Musa. Setelah berada di tengah laut, Allah binasakan dia dan pasukannya dalam sekejap saja.

Baca Juga:  Maqam Ibrahim, Jejak Kaki Nabi Ibrahim Saat Membangun Ka'bah

Kemudian Allah tidak hancurkan jasad Firaun sebagai pelajaran.

آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ. فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ

“Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal Sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami“. (QS. Yunus: 91-92)

Baca Juga:  Etika Ketika Mengalami Bersin dan yang Mendengarnya

Orang-orang yang beriman memandang hal ini sebagai kekuasaan Allah yang luar biasa. Keimanan mereka semakin bertambah dan semakin yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Peristiwa ini juga mengajarkan bahwa orang zalim itu akan binasa dengan kezaliman mereka betapapun lama masa kekuasaan mereka. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ قَالَ ثُمَّ قَرَأَ: وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ

Baca Juga:  5 Tips Meraih Ketenangan dan Keberkahan Hidup

“Sesungguhnya Allah Ta‘ala betul-betul menangguhkan siksaan bagi orang yang berbuat zalim. Sampai tatkala Allah telah menghukumnya, maka Dia tidak akan melepaskannya.” Kemudian Rasulullah membaca ayat, “Begitulah siksaan Rabbmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya siksaan-Nya itu sangat pedih lagi keras.” (QS. Hud: 102).” (HR. Bukhari no. 4318 dan Muslim no. 2583).