
Juha berkata kepada anaknya; “Apa kamu dengar itu? Kalau begitu mari kita naiki keledai ini bersama-sama”.
Mereka berdua pun naik keledai dan lewat di jalanan. Keduanya berpapasan dengan sekelompok orang yang dapat disebut anggota organisasi penyayang binatang.
Mereka berteriak kepada Juha dan anaknya; “Apa kalian berdua tidak bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala terkait dengan binatang kurus ini? Apa kalian tega menungganginya bersama-sama padahal timbangan kalian berdua lebih berat dari pada timabangan keledai?”.
Juha dan anaknya pun turun dari keledai. Juha berkata; “Kamu dengarkan? Kalau begitu, ayo kita berdua berjalan kaki bersama dan kita biarkan keledai ini berjalan sendiri di depan kita agar kita terhindar dari omongan miring kaum lelaki, perempuan, dan pecinta binatang”.
Mereka berdua pun berjalan kaki sedangkan keledai berjalan sendiri di depan mereka. Lantas mereka berdua berpapasan dengan sekelompok orang buruk dan pandai. Mereka menjadikan Juha dan anaknya sebagai obyek gurauan dan ejekan.








