
Mereka berkata; “Demi Allah, sepantasnya keledai ini menaiki kalian berdua untuk mengistirahatkannya dari kelelahan di jalan”.
Selanjutnya Juha mendengar perkataan orang-orang ini, lalu dia dan anaknya menuju suatu pohon di jalan. Mereka berdua memotong dahan yang kuat dan mengikatkan keledai tersebut padanya. Kemudian Juha memikul salah satu ujung dahan sedangkan anaknya memikul ujung yang lainnya.
Ketika mereka belum sampai berjalan beberapa langkah, ternyata di belakang mereka terdapat sekelompok orang tertawa karena melihat pemandangan yang tiada duanya ini yaitu ketika seseorang menggiring Juha, anaknya, dan keledainya ke tempat orang-orang gila (rumah sakit jiwa).
Ketika Juha sampai di rumah sakit jiwa, maka dia harus menjelaskan kepada anaknya inti dari uji coba yang telah sampai pada puncaknya ini.
Lalu dia menoleh kepada anaknya seraya berkata; “Wahai anakku!. Inilah akibat dari mendengar omongan orang dan melakukan sesuatu untuk mencari ridha semua orang”.(*)








