Moeslim.id | Melanjutkan tulisan sebelumnya dengan judul Kisah Kontroversi Hajjaj Bin Yusuf Ats Tsaqafi (1), berikut ini kelanjutannya;
Setelah Basyar bin Marwan, khalifah menunjuk Hajjaj bin Yusuf menjadi gubernur Irak. Irak adalah sebuah wilayah yang luas yang sedang mengalami gejolak dan kekacauan, orang-orang Khawarij terus membuat makar di wilayah ini sehingga stabilitas sulit dicapai.
Sebelumnya penduduk wilayah berani menolak perintah khalifah untuk berangkat berjihad memerangi Khawarij Azariqah. Jadi, menurut khaligah Hajjaj-lah orang yang tepat yang mampu meredam keadaan ini dan mengembalikan keamanan di tengah-tengah rakyat Irak.
Hajjaj menyambut perintah khalifah dan langsung berangkat menuju Irak pada tahun 75 hijriyah/694 M. sesampainya di Kufah, ia langsung berkhutbah di tengah-tengah rakyatnya dengan khutbah yang keras bagaikan badai.
Isi khutbahnya adalah ancaman terhadap orang-orang yang merusak stabilitas Irak, mengancam para Khawarij, dan teguran bagi mereka yang malas berjihad. Hajjaj mengancam akan membunuh orang-orang yang malas untuk berangkat berjihad.
Mendengar ancaman itu, rakyat Kufah pun bersegera berangkat berjihad memerangi Khawarij Azariqah. Saat suasana Kufah sudah mulai bisa dikendalikan, Hajjaj berangkat menuju Bashrah.