
Masyithah lalu berkata; “Saya ada satu permohonan kepadamu”. “Apa permohonanmu?” tanya Firaun.
Masyithah menjawab, “Saya mohon agar Anda nanti mengumpulkan tulangku dan tulang anak-anakku dalam satu kali lalu tolong kuburkan”. Firaun berkata; “Permohonanmu itu menjadi kewajiban kami”.
Lalu Firaun memerintahkan untuk melemparkan anak-anaknya, maka mereka dilemparkan satu persatu di hadapannya hingga tiba giliran anak bayi yang masih disusuinya.
Melihat anaknya, Masyithah serasa ingin mundur karenanya, seketika itu bayinya berbicara; “Wahai Ibu, lompatlah! Sesungguhnya siksaan di dunia lebih ringan daripada siksa akhirat”. Masyithah pun kemudian melompat kedalam api bersama anak yang disusuinya.
Ibnu Abbas radhiallahu anhu mengatakan bahwa ada empat bayi yang dapat berbicara, yaitu Isa bin Maryam, bayi dalam kasusnya Juraij, saksinya Yusuf, dan anaknya Masyīthah. (HR. Ahmad: 1/309, At Tabrani: 12280, Ibnu Hibban: 2903 dan Al Hakim: 2/496.(*)