
Imam Muslim meriwayatkan satu hadits dari Khalifah Ar Rasyid Umar bin Khothab yang berbunyi:
بَيْنَمَا رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَوْمَئِذٍ يَشْتَدُّ فِي أَثَرِ رَجُلٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ أَمَامَهُ إِذْ سَمِعَ ضَرْبَةً بِالسَّوْطِ فَوْقَهُ وَصَوْتَ الْفَارِسِ يَقُولُ أَقْدِمْ حَيْزُومُ فَنَظَرَ إِلَى الْمُشْرِكِ أَمَامَهُ فَخَرَّ مُسْتَلْقِيًا فَنَظَرَ إِلَيْهِ فَإِذَا هُوَ قَدْ خُطِمَ أَنْفُهُ وَشُقَّ وَجْهُهُ كَضَرْبَةِ السَّوْطِ فَجَاءَ الْأَنْصَارِيُّ فَحَدَّثَ بِذَلِكَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ صَدَقْتَ ذَلِكَ مِنْ مَدَدِ السَّمَاءِ الثَّالِثَةِ
“Ketika seorang muslim ketika itu (perang Badar) sedang mengejar seorang musyrik di depannya, tiba-tiba ia mendengar pukulan cambuk di atasnya dan suara penunggang kuda yang mengatakan: maju wahai Haizuum.
Lalu muslim tersebut melihat kepada orang musyrik yang ada di depannya, lalu tersungkur jatuh dengan terlentang. Kemudian sang muslim ini melihatnya, ternyata ia (si musyrik tersebut) telah terpotong hidungnya dan robek-robek wajahnya seperti bekas cambukan.
Lalu datang seorang Anshar dan menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam lalu beliau menjawab: itu termasuk bantuan dari langit ketiga”. (HR. Muslim)
Sedangkan imam Ahmad dalam Al Musnad 2/194 membawakan satu riwayat yang panjang tentang kisah ini ada keterangan bahwa seorang Anshar yang agak pendek datang membawa Al Abbas bin Abdilmuthalib dalam keadaan tertawan.








