
Ketika Yusuf tidak kunjung pulang, maka Nabi Ya’qub bersedih dengan kesedihan yang dalam karena berpisah dengan puteranya, bahkan ia sampai menderita buta karena rasa sedih yang begitu dalam.
Kemudian Allah Subhaanahu wa Ta’ala menjadikannya dapat melihat kembali setelah bertemu kembali dengan anaknya yaitu nabi Yusuf yang menjadi seorang raja di negerinya.
Setelah berlalu waktu yang cukup lama, Nabi Ya’qub alaihissalam pun sakit, ia kumpulkan anak-anaknya dan berpesan kepada mereka agar tetap beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, demikian juga tetap beriman dan beramal saleh.(*)








