
Dan ketika Abrahah sudah mendekati kota Mekah dan sudah siap-siap memasukinya, dan tengah mempersiapkan gajahnya yang berbadan paling besar yang bernama Mahmud dan memobilisasi pasukannya ke arah Mekah
Kemudian, datanglah Nufail bin Habib dan berdiri disamping gajah itu, lalu memegang telinganya sambil membisikan, “Mogoklah, hai Mahmud! Kembalilah dengan benar ke tempat dari mana kamu datang, sebab, kamu kini sedang berada di negeri Allah Shubhanahu wa Ta’ala yang haram“.
Kemudian dia melepaskan telinganya. Tidak lama kemudian gajah itu benar-benar mogok tidak mau berdiri. Nufail bin Habib lalu segera pergi dan berlari kencang menuju gunung dan naik ke puncaknya, menyatu bersama warga Quraiys.
Adapun bala tentara bergajah, maka mereka memukuli gajahnya agar mau berdiri, namun gajah tersebut tidak mau bergeming. Mereka mencoba memukul dengan cambuk dan memasukan senjata kebagian tubuh yang lembek lalu menekannya supaya gajahnya mau berdiri, namun tetap saja tidak berhasil.
Anehnya, tatkala mereka mengarahkan gajahnya ke arah Yaman maka segera bangkit dan berjalan cepat, ketika di arahkan menuju Syam juga demikian, bangkit dan berjalan cepat, ke arah timur juga demikian, akan tetapi, ketika di arahkan menuju Mekah, gajahnya langsung duduk.