Kisah Perjalanan Nabi Musa Menerima Kitab Taurat (1)

Ilustrasi perjalanan nabi Musa menerima kitab Taurat. (Foto: Net)

Sepeninggal Nabi Musa, bani Israil masih sabar menunggu selama beberapa hari. Sudah hampir sebulan, Nabi Musa belum juga kembali membawa Taurat yang dijanjikan. Mereka mulai gelisah, kembali mereka menghitung hari.

Nabi Harun yang menggantikan saudaranya memimpin bani Israil berkata kepada bani Israil, “Hai bani Israil, kalian tidak halal memakan rampasan perang (ghanimah), sedangkan perhiasan bangsa Mesir yang kalian bawa adalah ghanimah. Kumpulkanlah dan timbunlah dalam tanah. Kalau Musa datang dan menghalalkannya, ambillah, tetapi kalau tidak, itu adalah sesuatu yang tidak boleh kalian makan.”

Baca Juga:  Inilah Tiga Orang yang Pertama Masuk Neraka

Mereka mengumpulkan dan menimbunnya dalam tanah. Datanglah Samiri membawa bekas jejak kaki kuda Jibril lalu melemparkannya ke tumpukan perhiasan tersebut. Dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala, tumpukan itu menjadi seekor anak lembu yang bersuara.

Beberapa hari kemudian, keluarlah anak lembu itu. Begitu melihatnya, Samiri berkata kepada mereka, “Inilah ilah Musa dan kalian, tetapi dia lupa.” Akhirnya, mereka tirakat di sekitar anak lembu itu dan mulai beribadah kepadanya.

Nabi Harun dengan penuh kasih sayang terus mengingatkan mereka, “Hai kaumku, kalian sedang diuji dengan anak lembu itu. Ingatlah, Rabb kalian adalah Ar-Rahman. Ikutilah aku!”.