
Sebagai bukti dari ancaman dan permusuhan ini, Quraisy menghalangi orang Anshar dari Masjidil Haram seperti dalam kisah Sahabat Sa’ad bin Mu’adz dengan Abu Jahal. Yaitu ketika Sa’ad bin Mu’adz datang ke Mekah untuk melakukan umrah.
Tatkala Sa’ad bin Mu’adz thawaf di Ka’bah, Abu Jahal mengatakan kepadanya; “Mana boleh kamu bisa melakukan thawaf di Ka’bah sementara kalian melindungi Muhammad dan sahabatnya?”.
Keduanya saling beradu mulut. Sa’ad berkata kepada Abu Jahal; “Demi Allah, jika kamu menghalangiku untuk thawaf di Ka’bah maka akan kuhalangi perdaganganmu ke Syam”.
Sa’ad bin Mu’adz mengancamnya bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam akan membunuhnya. Dan memang benar, Abu Jahal terbunuh dalam Perang Badar.(*)








