
Iblis membisikkan; “Seandainya kamu mau keluar dari pintu tempat ibadahmu, lalu kamu duduk di dekat pintu rumah perempuan tersebut untuk berbincang-bincang dengannya, niscaya hal tersebut lebih menghibur dan lebih baik baginya”.
Iblis senantiasa membisikkan hal tersebut sampai si ahli ibadah melakukannya. Akhirnya, si ahli ibadah pun melakukannya dalam beberapa waktu.
Lantas iblis datang lagi seolah memotivasi untuk melakukan kebaikan seraya membisikkan; “Andai zaja kamu mau berdekatan dengannya, engkau duduk di pintu rumahnya untuk berbincang-bincang dengannya dan si perempuan tidak perlu keluar dari rumahnya”.
Lantas dia pun melakukan hal tersebut. Dia pun turun dari tempat ibadanya dan berdiri di pintu rumah si perempuan dan berbincang-bincang dengannya. Mereka berdua pun melakukan hal tersebut selama beberapa waktu.
Selanjutnya, iblis datang lagi membisikinya; “Andai saja kamu mau masuk ke dalam rumah perempuan tersebut, lalu kamu berbincang-bincang dengannya dan kamu tidak membiarkan dirinya menampakkan wajahnya kepada seorang pun, niscaya hal tersebut lebih baik bagimu”.(*)
Bersambung…








