
Iblis pun terus-menerus membisikkan hal itu, hingga akhirnya dia pun menyembelih perempuan tersebut dan menceburkannya ke dalam lubang beserta anaknya, menutupi keduanya dengan batu besar, dan meratakan tanahnya. Kemudian dia naik ke tempat ibadahnya dan beribadah di dalamnya.
Si ahli ibadah masih tetap dalam keadaan seperti itu hingga saudara-saudara perempuan tersebut pulang dari medan perang. Mereka mendatangi si ahli ibadah dan menanyakan perihal saudara perempuannya.
Si ahli ibadah memberitahukan kepada mereka bahwa perempuan tersebut telah meninggal. Dia pun berdoa agar perempuan tersebut mendapat rahmat, dan mengisinya. Dia berkata; “Dia sudah perempuan terbaik”.
Ketika malam telah menjadi gelap dan mereka terlelap dalam pembaringannya, iblis mendatangi mereka dalam tidur dengan menjelma sebagai seorang musafir. Awalnya, setan mendatangi saudara paling tua.
Iblis bertanya kepadanya tentang saudara perempuannya. Dia pun menceritakan sebagaimana yang dikatakan oleh si ahli ibadah tentang kematiannya, tentang ahli ibadah yang mendoakannya agar mendapat rahmat, dan tentang si ahli ibadah yang menunjukkan kuburan saudara perempuannya tersebut kepadanya.








