
Lantas Iblis menganggapnya keliru. Iblis mengatakan; “Si ahli ibadah tidak berkata jujur kepada kalian tentang saudara perempuan kalian. Sungguh, si ahli ibadah telah menghamili saudara perempuanmu sehingga dia melahirkan seorang anak, lalu si ahli ibadah menyembelih saudara perempuan kalian beserta anaknya karena takut kepada kalian. Dia menceburkan keduanya ke dalam lubang yang digalinya di belakang pintu rumah yang ditempati oleh saudara perempuan kalian di sebelah kanan tempat orang masuk rumah. Oleh karena itu, pergilah dan masuklah ke dalam rumah yang kemarin ditempati saudara perempuan kalian, pastilah kalian akan menemukan keduanya sebagaimana yang saya katakan”.
Lantas Iblis mendatangi saudara kedua di dalam tidurnya. Iblis pun mengatakan hal yang sama kepadanya. Kemudian iblis mendatangi saudara paling kecil dan mengatakan hal yang sama kepadanya. Ketika mereka bangun tidur, mereka pun heran akan mimpi yang dialami oleh masing-masing dari mereka.
Mereka saling berpandangan satu sama lain dan berkata kepada saudaranya; “Sungguh, tadi malam saya bermimpi aneh”. Mereka pun saling menceritakan mimpi mereka satu sama lain.
Lantas saudara paling tua berpendapat; “Ini hanya bunga tidur. Tidak ada kenyataannya. Biarkan berlalu begitu saja”.
Sedangkan saudara paling kecil berpendapat; “Demi Allah, aku tidak akan melewatkan begitu saja sehingga aku mendatangi tempat tersebut dan aku melihatnya sendiri”.








