Maka Ibnu Mas’ud pun memeluk Dzadzan sambil menangis sambil berkata; “Marhaban (selamat datang) orang yang Allah mencintainya”. Duduklah! lalu Ibnu Mas’ud pun masuk dan menghidangkan kurma untuknya.
Kejujuran Abdullah bin Mas’ud dan niatnya yang baik, serta tujuannya yang benar dalam berdakwah kepada Dzadzan yang menyebabkannya mendapat petunjuk dan bertaubat.
Berkahnya kejujuran dan kebenaran, ketaatan dan niat baik, bagaimana Allah memberi petunjuk Dzadzan melalui Abdullah bin Mas’ud dikarenakan kejujuran dan tujuan baiknya.
Seorang yang rusak perangai dan ahlaknya tidak akan dapat engkau perbaiki hingga engkau sendiri menjadi seorang shalih dalam dirimu, takut kepada Rabb-mu jika engkau bersendirian, ikhlas kepada-Nya.
Dengan perbuatan Abdullah bin Mas’ud yang merubah kemungkaran dengan tangannya, kita akan mendapati seberapa besar belas kasih darinya dan seberapa besar kesempurnaan kelembutan dan nasehatnya kepada Dzadzan.(*)
