
Ada sebuah riwayat bahwa Nabi Idris adalah seorang penjahit, ia tidaklah menancapkan jarum kecuali mengucapkan “Subhaanallah.”
Ibnu Ishaq menyebutkan, bahwa Idris adalah orang yang pertama menulis dengan pena. Sebagian ulama menerangkan, bahwa zaman Idris adalah sebelum Nabi Nuh alaihissalam, sedangkan yang lain berpendapat bahwa masanya adalah setelah Nabi Nuh alaihissalam, ia hidup di zaman Bani Israil.
Tentang wafatnya nabi Indris diperselisihkan, ada yang berpendapat bahwa ia tidak mati, tetapi diangkat ke langit dalam keadaan hidup sebagaimana Nabi Isa alaihissalam diangkat. Ada pula yang berpendapat, bahwa ia wafat sebagaimana rasul-rasul yang lain wafat.
Tentang ayat, “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” Mujahid berkata, “Idris diangkat dan tidak wafat sebagaimana Isa diangkat.”
Ibnu Katsir mengomentari perkataan Mujahid, ia berkata, “Jika maksudnya tidak wafat sampai sekarang, maka perlu ditinjau kembali, tetapi jika maksudnya diangkat ke langit dalam keadaan hidup lalu diwafatkan di sana, maka tidak bertentangan dengan riwayat yang lalu dari Ka’ab Al Ahbar, wallahu a’lam”.
Demikian kisah singkat tentang nabi Idris alaihissalam.(*)








