Kisah Wabah Penyakit Tha’un yang Melanda Kaum Bani Israil

Kisah wabah penyakit Tha’un yang melanda kaum Bani Israil. (Foto: Net)

Demikianlah keadaannya, bahkan manusia pun sulit mengumpulkan dan merangkai kembali rangka mereka. Lalu lewatlah salah seorang nabi dari nabi-nabi Allah. Ia memohon kepada Allah Ta’ala agar menghidupkan mereka kembali. Allah pun mengabulkan doanya.

Atas perintah Allah, tulang-belulang yang tercerai-berai itu kembali pada anggota yang lainnya. Berkumpul, kembali menempati posisinya hingga terbentuklah rangka manusia. Allah perintahkan tulang-tulang itu terbungkus dengan daging, urat-urat, dan kulit.

Imam Ibnu Katsir menukilkan riwayat dari salah seorang salaf bahwa nabi itu menyaksikan kejadian menakjubkan itu. Kemudian Allah perintahkan pula ruh-ruh mereka kembali ke jasad-jasadnya. Mereka pun hidup kembali. Orang-orang itu merasa bahwa mereka telah dibangunkan dari tidur yang amat panjang.

Baca Juga:  Khalid bin Walid, Panglima Militer di Jaman Rasulullah

Kemudian mereka berucap, “Maha Suci Engkau (ya Allah ya Rabb kami dan segala puji bagi-Mu), tiada Ilah yang berhak diibadahi kecuali diri-Mu”.

Kisah yang termaktub dalam ayat ini mengajarkan kita bahwa tidak ada tempat bergantung kecuali hanya kepada Allah. Tidak ada yang bisa lepas dan membebaskan diri dari takdir-Nya.

Orang-orang lari dari kampung mereka, menghindari wabah, agar panjang usia. Namun siapa sangka, jalan yang mereka tempuh malah mendekatkan diri mereka kepada kematian.(*)