Moeslim.id | Melanjutkan tulisan sebelumnya dengan judul Mariyah Al Qibtiyah, Istri Rasulullah yang Cantik (1), berikut ini kelanjutannya..
Hal ini menyebabkan Hafshah marah. Atas kemarahan Hafshah itu Rasulullah mengharamkan Mariyah atas diri beliau.
Kaitannya dengan hal itu, Allah telah menegur lewat firman-Nya (yang artinya); “Hai Muhammad, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. At Tahriim: 1)
Aisyah mengungkapkan rasa cemburunya kepada Mariyah, “Aku tidak pernah cemburu kepada wanita kecuali kepada Mariyah karena dia berparas cantik dan Rasulullah sangat tertarik kepadanya”.
Ketika pertama kali datang, Rasulullah menitipkannya di rumah Haritsah bin Nu’man Al Anshari, lalu dia menjadi tetangga kami. Akan tetapi, beliau sering kali di sana siang dan malam. Aku merasa sedih. Oleh karena itu, Rasulullah memindahkannya ke kamar atas, tetapi beliau tetap mendatangi tempat itu.
Sungguh, itu lebih menyakitkan bagi karni. Aisyah pun berkata, “Allah menganugerahkannya anak, sementara kami tidak dikaruniai anak seorang pun”.