Muhammad Bin Al Qasim dan Penaklukkan Negeri Hindustan

Ilustrasi negeri Hindustan jaman dulu. (Foto: Net)

Berikutnya, Hajjaj menunjuk Muhammad bin al-Qasim ats-Tsaqafi sebagai panglima pasukan. Saat itu, umur Muhammad bin Qasim baru 17 tahun. Panglima muda ini segera menggerakkan pasukannya menuju Kota Shiraz. Guna menyempurnakan persiapan.

Dari sana, Muhammad bin Al Qasim berangkat bersama 12.000 pasukan menuju Makran (sekarang: masuk wilayah Iran dan Pakistan). Kemudian menuju Fanzabur. Lalu Armail. Dari tempat terakhir itulah ia menyerang wilayah Debal. Pasukan kaum muslimin menyerang benteng mereka. Hingga Muhammad bin al-Qasim berhasil masuk ke dalam benteng.

Baca Juga:  Isteri Nabi Luth yang Berkhianat, Jadi Penghuni Neraka

Setelah berhasil menguasai Debal, kaum muslimin beranjak menuju Neron (sekarang: Hyderabad, India). Mereka melintasi Sungai Indus selama enam hari. Setelah itu bergerak menuju Suristan. Sebuah kota yang dipagari benteng yang tinggi. Tapi, Muhammad al-Qasim berhasil menaklukkannya. Setelah itu, ia menaklukkan Suisse. Kemudian kembali ke Neron.

Keberhasilan itu mengantarkan Muhammad Al Qasim melintasi Sungai Mehran untuk menghadapi Dahir, Raja Sind. Kemudian ia melanjtukan perjalanan ke daerah Jeyur dan menempatkan pasukannya di dekat sungai.

Baca Juga:  Rufai Bin Mihran, Penghafal Al Quran dan Ahli Hadits (1)

Di sana, kaum muslim berperang selama 7 hari. Pasukan Sind, yang dipimpin oleh Dahir mengerahkan gajah-gajah mereka untuk berperang. Tak kurang dari 60 gajah menyesaki medan tempur. Pertempuran sengit itu diakhiri dengan kemenangan kaum muslimin.