
Seperti di perang Badar, pada Perang Uhud ini, ialah orang yang membawa bendera kaum Muslimin di bawah komando Rasulullah Shallallahu alaihi wasalllam.
Mush’ab Bin Umair syahid di perang Uhud karena terbunuh oleh Ibnu Qami’ah Al Laitsi yang menyangka Mush’ab Radhiyallahu anhu sebagai Rasulullah Shallallahu alaihi wasalllam dalam usia 40 tahun.
Kemudian Ibnu Qami’ah lantas menemui orang-orang Quraisy sambil berseru; “Aku telah membunuh Muhammad”.
Begitu Mush’ab terbunuh, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wasalllam memberikan bendera kepada Ali bin Abi Thalib hingga akhir peperangan.
Ketika peperangan telah usai, Rasulullah Shallallahu alaihi wasalllam mendapati Mush’ab yang sudah tidak bernyawa itu dengan pakaian yang ia gunakan, ternyata tidak bisa menutupi seluruh tubuhnya. Ketika kepalanya ditutup, maka nampak kedua kakinya. Sebaliknya, ketika kedua kakinya ditutup, maka akan nampak kepalanya.
Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wasallam memerintahkan agar bagian kepalanya ditutup dengan pakaiannya, dan untuk kakinya dengan idzkhir (semacam rumput). Setelah itu Sahabat Mush’ab Radhiyallahu anhu dimakamkan.








